Denpasar – Majelis Masyayikh menggelar Rapat Kerja (Raker) tahun 2024 dengan fokus pada evaluasi program kerja 2024 dan penyusunan rencana program kerja ntuk tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung dari 14 hingga 17 Desember ini diikuti oleh anggota, tenaga ahli, tenaga asisten, dan sekretariat Majelis Masyayikh. Rapat kerja ini juga dihadiri Kasubdit PDMA, Pendidikan Kesetaraan, Pendidikan Pesantren, dan Kasubbag TU PD Pontren Kementerian Agama RI.

Rapat Kerja ini menjadi ajang refleksi atas program kerja 2024 yang telah dilaksanakan. Evaluasi menyeluruh dilakukan untuk mengidentifikasi keberhasilan serta kendala, sekaligus merancang langkah strategis yang lebih efektif di tahun mendatang. Penetapan program kerja 2025 menjadi agenda utama, dengan prioritas pada penerapan sistem penjaminan mutu di pesantren tanpa menghilangkan identitas tradisionalnya.

Dalam sambutan pembukaan, Ketua Majelis Masyayikh, KH. Abdul Ghaffar Rozin, menegaskan pentingnya momentum Raker untuk memperkuat peran strategis Majelis dalam menjaga kualitas pendidikan pesantren. “Pada tahun 2024, kita mengalami banyak dinamika yang menunjukkan bahwa Majelis Masyayikh semakin dikenal dan diperhatikan. Di tahun 2025, kita harus menyusun perencanaan yang komprehensif untuk mendukung pendidikan pesantren di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Basnang Said, Kepala Sekretariat Majelis Masyayikh, dalam sambutannya menyoroti pentingnya penguatan struktur kelembagaan melalui dukungan nomenklatur dalam APBN. “Kami terus mengupayakan agar nomenklatur Majelis Masyayikh tercantum di APBN, sehingga kita bisa semakin mandiri dan merdeka dalam menjalankan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program,” jelasnya.

Melalui dokumen evaluasi 2024 dan rencana strategis 2025 yang akan dihasilkan, Majelis Masyayikh berharap mampu menjawab tantangan pendidikan global dan memperkuat peran pendidikan pesantren sebagai lembaga yang berdaya saing.

Selain itu, rapat ini dirancang untuk menyusun rencana kerja tahun 2025 yang selaras dengan Rencana Induk Majelis Masyayikh 2023-2027. Rencana tersebut akan mencakup program-program prioritas yang bertujuan memperkuat kualitas pendidikan pesantren di Indonesia, sekaligus memastikan keberlanjutan dan relevansinya dalam menghadapi tantangan global.

Di sisi lain, refleksi kelembagaan menjadi salah satu elemen penting dalam kegiatan ini. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat budaya kerja yang solid di dalam Majelis Masyayikh, sekaligus meningkatkan sinergi antara anggota lembaga. Dengan sinergi yang lebih baik, diharapkan koordinasi internal dan eksternal semakin optimal, mendukung implementasi program-program strategis dengan lebih efektif.

Rapat kerja ini menghasilkan berbagai rekomendasi strategis, termasuk dokumen evaluasi 2024 dan rencana kerja 2025, yang diharapkan mampu menjadikan pendidikan pesantren lebih berkembang lagi relevan dengan perkembangan zaman. Majelis Masyayikh juga memastikan bahwa semua langkah yang dirancang akan terintegrasi dengan baik, guna mendukung kemajuan pendidikan pesantren di Indonesia.

Rekomendasi Berita